Pemikiran dan Tuntutan Baru tentang Kewenangan dan Tugas Kelembagaan Manajemen Pembangunan
Dalam perkembangan zaman, mulai berkembanglah pemikiran tentang kewenangan pemerintah, seperti new public management
(NPM), pemerintahan katalis, pemerintahan milik rakyat, pemerintahan
yang kompetitif, pemerintahan yang digerakkan oleh misi, pemerintahan
yang berorientasi hasil, pemerintahan yang berorientasi pelanggan,
pemerintahan wirausaha, pemerintahan yang berorientasi pasar,
pemerintahan yang antisipatif, dan pemerintahan desentralisasi. Berikut
akan dibahas beberapa model pemikiran terhadap pemerintahan.
![]() |
Gambar :http://swapsushias.blogspot.com/2012/07/characteristics-of-new-public-management.html#.UtW0TtIW2iU |
New Public Management (NPM)
Pemikiran
pemerintahan model ini pertama kali digagas oleh Osborne dan Gaebler
pada tahun 1992. Model pemerintahan ini adalah suatu bentuk pemerintahan
dan administratif publik yang mampu bekerja sama secara efisien, yakni
mampu memenuhi kebutuhan rakyat. Tujuanya
yakni merubah administrasi publik sedemikian rupa sehingga, kalaupun
belum bisa menjadi perusahaan, ia bisa bersifat perusahaan. Administrasi
publik yang dimaksud adalah sebagai penyedia jasa bagi warga.
Pengendalian pada model pemerintahan ini berorientasi pada persaingan
dengan cara pemisahan wewenang antara pihak yang memberikan dana dan
pihak pelaksana tugas, pemfokusan pada efektivitas, efisiensi, dan mutu
pelaksanaan tugas, pemisahan manajemen strategis dan manajemen
operasional.
Pemerintahan Katalis
Model
pada pemikiran pemerintahan ini lebih menitikberatkan pada mengarahkan
ketimbang mengayuh. Sehingga pemerintahan ini menfokuskan untuk
mengarahkan, secara aktif mereka membentuk masyarakat, negara dan
bangsanya. Pemerintahan ini membuat lebuh banyak keputusan yang menjadi
kebihakan, menggerakkan lebih banyak lembaga sosial dan ekonomi.
Sebagian bahkan lebih banyak mengatur ketimbang merekrut lebih banyak
pegawai negeri. Cara-cara pada model pemerintahan ini membiarkan
pemerintah beroperasi sebagai seseorang pembeli yang terampil,
mendongkrak berbagai produsen dengan cara yang dapat mencapai sasaran
kebijakannya.
Pemerintahan Milik Masyarakat
Pemerintahan
pada pemikiran ini mengalihkan kepemilikan dari birokrasi ke masyarakat
merupakat suatu pelayanan yang profesional. Sehingga
komunitas memiliki komitmen yang lebih besar terhadap para anggotanya
ketimbang sistem penyampaian pelayanan klien; komunitas lebih memahami
masalahnya sendiri ketimbang tenaga profesional di bidang pelayanan;
kalangan profesional dan birokrasi memberikan pelayanan, sedangkan
masyarakat memecahkan masalah; lembaga-lembaga dan para profesional
menawarkan pelayanan, masyarakat menawarkan kepedulian; komunitas lebih
fleksibel dan kreatif ketimbang birokrasi pelayanan yang besar;
komunitas lebih murh ketimbang para profesional di bidang pelayanan;
komunitas menegakkkan standar perilaku lebih efektif ketimbang birokrasi
atau profesional bidang pelayanan; komunitas memfokuskan pada
kapasitas, sistem pelayanan memfokuskan pada kekurangan.
Pemerintahan milik masyarakat ini juga mengelola transisi dari pelayanan
ke pemberian wewenang. Organisasi pemerintah dapat menciptakan suatu
spektrum peluang yang dapat diraih oleh komunitasnya yang berbeda-beda
begitu mereka telah siap. Dan ketika pemerintah mendorong kepemilikan
dan kontrol ke dalam masyarakat, tanggung jawab mereka belum berakhir.
Pemerintahan yang Kompetitif
Pada
dasarnya konpetisi tidak akan memecahkan semua masalah, namun kompetisi
memegang kunci pembuka kisi-kisi birokrasi yang melumpuhkan begitu
banyak lembaga pemerintah. Kompetisi antar organisasi dapat pula
membangun semangat dan mendorong kreativitas. Beberapa jenis kompetisi
yang dapat diterapkan adlah kompetisi publik melawan swasta, kompetisi
swasta melawann swasta, dan kompetisi publik melawan publik. Begitu juga
menciptakan kompetisi persaingan untuk pelayanan intern pemerintah
sangat perlu untuk dilakukan. Kompetisi yang terjadi perlu dimanajemen
segingga secara cermat dapat menghasilkan keberhasilan , namun jika
tidak dimanajemen dengan baik, maka akan timbul ketidakadilan ditengah
kompetisi.
Pemerintahan yang digerakkan oleh misi
Organisasi
yang digerakkan oleh misi memberi kebebasan kepada para karyawannya
dalam mencapai misi organisasi dengan metode paling efektif yang dapat
mereka temukan. Membuat organisasi yang digerakkan oleh misi sangat
penting bagi sebuah organisasi pemerintah. Lembaga pemerintah semakin
mecari kejelasan dengan membuat berbagai pernyataan misi. Mengorganisir
berdasarkan misi ketimbang berdasarkan daerah yang di klaim, misi tidak
mengikuti daerah yang diklaim. Untuk mencapai misi sebuah organisasi
pada para anggotanya, pemimpin membangun suatu kultur berdasarkan misi
tersebut. Beberapa keunggulan pemerintah yang digerakkan berdasarkan
misi adalah seperti effisiennya ketimbang organisasi yang digerakkan
oleh peraturan, lebih inovatif dan fleksibel ketimbang digerakkan oleh
peratruan, dan mempunyai semangat lebih tinggi ketimbang yang digerakkan
oleh peraturan.
Pemerintahan yang berorientasi hasil
Pemerintah
wirausaha berusaha mengubah bentuk penghargaan dan insentif. Para
wirausahawan pemerintah tahu bahwa bila lembaga-lembaga dibiayai
berdasarkan masukan, maka sedikit alasan untuk berusaha keras
mendapatkan kinerja yang lebih baik. Akan tetapi jika dibiayai
berdasarkan keluaran mereka akan menjadi obsesif dengan prestasi. Karena
tidak mengukur hasil pemerintahan-pemerintahan yang birokratis jarang
sekali mencapai keberhasilan.
Pemerintahan berorientasi pelanggan
Badan pemerintah memperoleh sebagian besar dana dari badan legislatif dan sebagian besar pelanggan mereka bersifat captive,
pelanggan ‘paksa’, singkatnya para pelanggan mempunyai sedikit
alternatif terhadap jasa yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena
itu para manager pemerintah menganggap bahwa pelanggan mereka adalah
eksekutif dan legislatif, karena dari sana mereka memperoleh dana dan
pada gilirannya lebih berorientasi pada pemilahnya, yaitu kelompok
berkepentingan. Beberapa keunggulan dari sistem birokrasi ini adalah
seperti adanya paksaan kepada pemberi jasa untuk dapat bertanggung jawab
kepada pelanggannya, mendepolitasi keputusan terhadap pilihan pemberi
jasa, merangsang lebih banyak inovasi, memberi kesempatan kepada orang
untuk memilih diantara berbagai macam pelayanan, pemborosan yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan permintaan, mendorong pelanggan untuk
membuat pilihan dan mendorong menjadi pelanggan yang berkomitmen, dan
menciptakan peluang yang lebih besar kepada keadilan.
Pemerintahan wirausaha
Pada
pemerintahan wirausaha ini, seorang manager berubah menjadi seorang
wirausaha dan mengubah laba menjadi penggunaan publik. Menghasilkan uang
melalui pembebanan biaya, lalu membelanjakannya untuk menabung,
sehingga investasi mendapatkan hasil. Mencetak laba melaui perjanjian
pembangunan merupaka salah satu metode yang agresif yang digunakan oleh
pemerintahan wirausaha. Karakteristik lain dari model pemerintahan ini
adalah suatu perspektif investasi, suatu kebiasaan menghitung laba dari
pembelanjaan sebagaimana suatu investasi. Dan investasi yang dimaksud
bukan hanya cara mendatangkan uang, namun pula cara menyimpan uang.
Pemerintahan berorientasi pasar
Pemerintahan
pada model yang berorientasi pasar terbiasa membuat program yang
cenderung membentuk sistem pemberian jasa yang terfragmantasi, program
tidak swakoreksi, program jarang mati, program jarang mencapai skala
kebutuhan untuk membuat dampak yang berarti, program biasanya
menggunakan perintah bukan insentif. Namun pada beberapa kesulitan
pemerintah, yaitu seperti program dikendalikan oleh parlemen, bukan oleh
pelanggan, program digerakkan oleh politik, bukan oleh kebijakan,
program menciptakan ‘bidang tanah’, yang kemudian dipertahankan oleh
wakil pemerintahan.
Pemerintahan antisipatif
Pemerintahan ini adalah
model tradisional yang birokratis memusatkan pada penyediaan jasa untuk
memerangi masalah. Untuk mengahadapi masalah kesehatan, pemerintah
mendanai pelayanan perawatan kesehatan. Dan untuk menghadapi kejahatan
pemerintah mendanai lebih banyak polisi. Ada saatnya ketika pemerintah
harus lebih memusatkan perhatian kepada pencegahan, semisal pembangunan
sistem air dan pembuangan air kotor untuk mencegah penyakit, dan
pengawasan terhadap makanan untuk mencegah penyakit. Biaya yang
dikeluarkan untuk pencegahan pastinya lebih sedikit apabila dibandingkan
dengan biaya untuk mengobati. Dan akan jauh lebih baik ketika
pemerintah memiliki antisipasi masa depan, pemerintah dengan pandangan
kedepan bukan sekedar mencegah masalah, namun juga bekerja untuk
menghadapi dan mengantisipasi masa depan.
Pemerintahan desentralisasi
Pemerintahan
ini membentuk hirarki menuju partisipasi dan tim kerja.
Mendesentralisasi organisasi publik melalui manajemen partisipatif. Ada
beberapa keunggulan dari lembaga yang terdesentralisasi, seperti lebih
fleksibel daripada yang tersentralisasi, lebih efektif dan inovatif, dan
menghasilkan semangat kerja yang lebih tinggi, lebih besar
produktivitasnya dibandingkan model pemerintahan yang tersentralisasi.
Komentar